Jumat, 25 Desember 2015

Akses Menuju Sailolof

Kampung sailolof merupakan tempat yang akan saya diami selama satu tahun ke depan.  Kampung sailolof terletak pada distrik salawati selatan yang merupakan suatu pulau kecil di kepulauan kepala burung ini. Untuk menuju ke sana bisaa di lalui dengan 2 akses, yah yang semuanya harus menyebrangi lautan.
1.      Alternatif pertama adalah dengan menumpang pada perahu masyarakat  yang akan membawa muatan ke kampung. Perahu yang biasa di gunakan di sebut  dengan ”jolor” yang bisa membawa muatan kurang lebih 12 ton.

Waktu tempuh yang di butuhkan untuk sampai ke seberang dengan jolor adalah paling cepat 8 jam. Selama waktu itu lah dapat menikmati bagaimana lautan papua yang kaya akan pulau kecil – kecilnya. Sepanjang perjalanan akan banyak di temui pulau kecil dengan pasir putih dan bakaunya. 


Tapi waktu 8 jam tidaklah singkat, duduk manis selama rentang waktu itu cukup menguras tenaga. Apabila penumpang tidak ramai, masih bisa sejenak untuk merebahkan badan di dalam jolor. Tapi demi tujuan yang  mulia semua akan terasa indah.
Dan akhirnya di sinilah jolor  tersebut akan berlabuh. Dermaga sailolof.

1.      Alternatif kedua yaitu dengan menumpang  nyebrang dengan boat perusahaan pertocina. Untuk sampai ke tempat penyebrangan, terlebih dahulu naik mobil selama 2 jam perjalanan. Selama perjalanan akan di suguhkan dengan jalanan baru yang masih tanah. Debu tebal beterbangan sepanjang jalan sampai-sampai apabila ada mobil di depan, maka mobil yang lain akan susah untuk melihat jalan. Sesampai di sana, akan menunggu  kapan waktu boat perusahaan akan nyebrang. Jadwal penyebrangan adalah pukul 05.00 WIT, kecuali pada hari kamis ada penyebrangan pukul 12.00 WIT.
Waktu penyebrangan sekitar 15 menit dan sampai di canal staging area. Disana akan naik mobil kembali dengan mobil L200 yang merupakan mobil humas petrocina.

Perjalanan dari canal menuju kampung memakan waktu 2 jam. Selama perjalanan akan di suguhkan debu yang sangat banyak dan jalanan yang tidak rata.

Credit Picts :  Syamsul Hidayati

1 komentar: