Kampung sailolof merupakan tempat
yang akan saya diami selama satu tahun ke depan. Kampung sailolof terletak pada distrik
salawati selatan yang merupakan suatu pulau kecil di kepulauan kepala burung
ini. Untuk menuju ke sana bisaa di lalui dengan 2 akses, yah yang semuanya
harus menyebrangi lautan.
1.
Alternatif
pertama adalah dengan menumpang pada perahu masyarakat yang akan membawa muatan ke kampung. Perahu
yang biasa di gunakan di sebut dengan
”jolor” yang bisa membawa muatan kurang lebih 12 ton.
Waktu tempuh yang di butuhkan
untuk sampai ke seberang dengan jolor adalah paling cepat 8 jam. Selama waktu
itu lah dapat menikmati bagaimana lautan papua yang kaya akan pulau kecil –
kecilnya. Sepanjang perjalanan akan banyak di temui pulau kecil dengan pasir
putih dan bakaunya.
Tapi waktu 8 jam tidaklah
singkat, duduk manis selama rentang waktu itu cukup menguras tenaga. Apabila
penumpang tidak ramai, masih bisa sejenak untuk merebahkan badan di dalam
jolor. Tapi demi tujuan yang mulia semua
akan terasa indah.
Dan akhirnya di sinilah
jolor tersebut akan berlabuh. Dermaga
sailolof.
1.
Alternatif
kedua yaitu dengan menumpang nyebrang
dengan boat perusahaan pertocina. Untuk sampai ke tempat penyebrangan, terlebih
dahulu naik mobil selama 2 jam perjalanan. Selama perjalanan akan di suguhkan
dengan jalanan baru yang masih tanah. Debu tebal beterbangan sepanjang jalan
sampai-sampai apabila ada mobil di depan, maka mobil yang lain akan susah untuk
melihat jalan. Sesampai di sana, akan menunggu
kapan waktu boat perusahaan akan nyebrang. Jadwal penyebrangan adalah
pukul 05.00 WIT, kecuali pada hari kamis ada penyebrangan pukul 12.00 WIT.
Waktu penyebrangan sekitar 15
menit dan sampai di canal staging area. Disana akan naik mobil kembali dengan
mobil L200 yang merupakan mobil humas petrocina.
Perjalanan dari canal menuju
kampung memakan waktu 2 jam. Selama perjalanan akan di suguhkan debu yang
sangat banyak dan jalanan yang tidak rata.
Credit Picts : Syamsul Hidayati